Pages

May 13, 2013

Syair Fulan Gerogoti Malam

#1
Mari menyair si Fulan. Sebelum penat menggerogoti malam.

#2
Coba kau tau, Fulan. Pagar rumah saya yang reot, untuk kesekian kalinya selamat dari badai. Reot yang tulus. Tandingannya hanya kesepian.

#3
Gesekan tungkai-tungkai belalang menyuarakan hampir habisnya kesabaran. Dan kau Fulan, meminta saya untuk tetap bertahan. Begitulah.

#4
Fulan yang bebal retna. Menggurui saya menata-olah laju reda medan rasa. Sungguh congkak. Congkak yang berkabut.

#5
Semalas lantun gamelan jawa, udara memuai gerah di ruang cakap saya. Saatnya membaca tanda, Fulan. Pada sore yang cerah tanpa amarah.

 

No comments: