Pages

May 28, 2013

Saya dan kamu yang keparat!

#1
Ingin menyair si fulan. Sambil menunggu rendaman cucian.

#2
Pada sebuah pagi, saya berkeluh kesah. Bukan, bukan tak menyukuri hidup. Adalah si fulan yang menyudutkan pikir saya ke pojok lamunan.

#3
Fulan berkata, tak ada yang tetap sama pada sosok manusia, kecuali perubahan itu sendiri. Saya bermain dengan kebenaran diri yang naif.

#4
Jadi begitu, fulan. Perubahan tak selalu menenangkan saya. Utamanya kala tataran ideal diporakporanda bangunan baja dunia. Saya habis kata.

#5
Namun pada akhirnya, saya merasa harus menyerah di titik damai. Damai nan nadir. Tak ingin terjebak dalam pergulatan cita dengan si fulan.

#6
Saya hanya sanggup mengukir harap di terjal debat. Suatu saat saya juga akan berubah semangat. Semoga fulan tak naif menilai saya keparat.

 

No comments: