#1
Beginilah perjanjian dengan syaitan ia buat. Syaitan yang baik memang.
Sampai akhirnya si fulan tahu, hatinya keropos pelan-pelan.
#2
Akan tiba masanya dua perahu tercerai pulau. Si fulan memilih lelap
berteman ombak di geladak. Ia tak lagi berulang upaya menambat kehendak.
#3
Pada dini hari nan riuh, rindu tak kunjung ditamatkan. Si fulan
memunguti butirannya membeku darah. Saya asyik sekali menggali pusara
baru.
#4
Fulan, bolehkah saya cabik kau punya keangkuhan? Satu lembarannya akan saya simpan. Duhai.
#5
Amboi. Sudah lama si fulan tak mencicip air asin jatuh ke pipi. Ingin sekali ia lakukan sedu sedan itu. Tanpa alasan.
#6
Mari menghapus kenangan hingga tertidur.
No comments:
Post a Comment