#1
Berkatalah si fulan. "Ternyata betul, saya ini multitasker. Buktinya
saya bisa sangat sibuk lakukan banyak hal, sambil tetap merindukanmu."
#2
Si fulan baru tahu, bahwa diterpa ketidakpedulian itu lebih menyepikan jiwanya ketimbang diserbu kemarahan. Lalu saya jatuh iba.
#3
Si fulan terlalu yakin dirinya dicintai dan dikagumi. Saya tepuk bahunya, lalu berbisik, "tak ada yang abadi." Ia mendadak tuli.
#4
Waktu dan jarak menguji kesetiaan si fulan. Berhari-hari ia enggan
menyalakan alarm wekernya. Tetiba saja terbangun dalam dunia
kesendirian.
#5
Suatu hari saya berbicang dg si fulan. Ia kisahkan mimpi-mimpi hidupnya.
Terus dan terus. Sampai ia lupa dan terbang entah kemana.
#6
Saya menutup kisah si fulan. Kami sama-sama sibuk dg urusan persahabatan. Saya kian terpesona dengan dunia yang saya punya.
No comments:
Post a Comment