di dasar ruang hatimu kutanam sunyi
sebuah tempat yang selalu bisa kudatangi
kapan saja aku mau termangu
hari ini aku datang ke situ
memandangi kamu yang galau
lalu aku tulis sebuah sajak yang tak selesai
kuletakkan di salah satu dindingnya
kau boleh melengkapinya kapan saja
atau membiarkannya basah sendirian
dengan tetes air matamu
*thanks to: penyair yg namanya terlupakan*
No comments:
Post a Comment