aku membiru. sejak tadi malam aku semakin mengharu-biru. ketika biru itu menyeruak, sayup-sayup ingatanku kembali padamu. ada dialog-dialog tak berarti, namun selalu terekam dalam segala buncah di dada. aku sedih, kenapa di saat seperti ini engkau kerap kali menyapa? kenapa ketika kau telah pergi, bayangmu masih saja berkelana?
mungkin selayaknya eksistensimu bukan untuk dihilangkan. atau juga kenangan tentangmu, tak perlu susah payah kuhempaskan. bahkan mungkin jejakmu, bukanlah suatu potret yang harus dihapuskan. kamu adalah sekelumit keindahan, dengan segala keterpurukan dan gemerlap yang kau punya. kamu sungguh tidak sempurna. namun kemanusiawian itu, justru membuatku menjadi seorang pencinta. dulu dan kini.
aku memang sedang membiru. bahkan lebih biru dari yang bisa kau bayangkan. namun segenap kebiruan ini, selalu menggulirkanku pada sesuatu. aku rindu padamu.
.:. ibu, aku kangen
No comments:
Post a Comment