Terbangun dari tidur,
mendapati kutangku terbelah dua
Sisi kiri hangat di pelukan
dan sisi kanan entah kemana
Angin membisik isyarat,
kuikuti hingga terperanjat
Pengelana kelelahan di pojok surau,
mendekap kain tergumpal
Dia yang kutemui tiga tahun silam
di bawah purnama dewata
Katanya muram:
Mendaki gunung-gemunung,
menyusur jejakmu yang raib di Segara Anak
Sejauh nafas menghirup asa,
kudapati kutangmu sebelah saja
No comments:
Post a Comment