Kadang ingin belajar dari kesombongan pikirmu.
Yang setia menyembunyi likaliku ekspresi
dan ucap manis dibalik cangkang keras itu.
Mungkin
kamu lupa, aku hanyalah aku.
Yang tak punya godam palu,
apalagi waktu
'tuk tertawakan kehangatan yang dianggap tabu.
Malangnya perapian kita.
Tak terbayang betapa sulit menjahit rasa,
kala yang ada kian mengabu
tertimbun jelaga.
No comments:
Post a Comment