Sebagai salah satu mantan staf pendukung pada ILGR Project (Initiatives for Local Governance Reform Project)
–proyek Kemendagri bersama Bank Dunia untuk pengembangan inisiatif bagi
pembaruan tata pemerintahan daerah– saya berkesempatan mengunjungi
Kabupaten Bulukumba di Propinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah
satu mitra ILGRP pada tahun 2007 silam.
Setelah beberapa hari menyelesaikan tugas kantor di kota Bulukumba, saya
menyempatkan diri menikmati Pantai Bira di ujung selatan Pulau
Sulawesi. Selain karena saya memang pecinta pantai, promosi kawan-kawan
mitra kerja setempat sangat mengusik untuk melihat keindahan Pantai Bira
yang berjarak sekitar 40 kilometer dari kota Bulukumba.
Dan ternyata pesona Pantai Bira yang saya temui saat itu sungguh menakjubkan, luar biasa! Keindahan pasir putih lembut yang menghampar luas seolah menyatu bersama lidah bulir ombak dari pantai lepas. Keindahan itu semakin disempurnakan oleh cuaca cerah yang menampakkan langit biru dan mural awan di angkasa untuk mempertegas keindahan hamparan pasir putih yang dipagari gunung karang di sekitarnya.
Inilah sesungguhnya potensi wisata dan keindahan alam sebagaimana yang selalu dipromosikan Kuba dengan tagline wisatanya “Sun and Sand is Cuba”.
Pantai Bira memiliki segalanya, pasir putih yang bersih dan lembut,
pantai yang jernih, deretan pohon kelapa dan bongkahan karang yang
natural, semilir angin yang melenakan serta sinar matahari tropis.
Sambil menyiapkan diri untuk segera menikmati air dan pasir, saya tidak henti-hentinya mengungkapkan kekaguman terhadap potensi pariwisata pantai ini namun kawan saya yang menjadi tour guide malah menyatakan bahwa pantai ini sepi dari wisatawan mancanegara bahkan wisatawan dari luar Sulsel pun hanya menyempatkan diri ke Pantai Bira jika kebetulan memang memiliki urusan bisnis ataupun urusan kantor di Bulukumba.
Sungguh ironis. Seyogianya penggiat pariwisata daerah ini menyadari
bahwa Pantai Bira telah memenuhi beberapa aspek kompetisi pariwisata
antara lain iklim, pemandangan serta ketersediaan jasa akomodasi.
Terpenuhinya modal dasar Pantai Bira sebagai obyek wisata nampaknya
harus terus diasah dengan mengikuti kaidah-kaidah pengembangan
pariwisata yang digunakan oleh obyek wisata terkenal lainnya di seluruh
dunia.
Potensi wisata laut dan pantai selalu dan terus selalu menjadi incaran
para wisatawan. Sejarah wisata laut tidak akan pernah terlepas dari
cerita Titanic saat para kalangan berduit memproklamirkan diri sebagai kaum jetset setelah dapat berwisata dengan kapal pesiar. Kisah tragis soal kecelakaan kapal pesiar seperti Titanic hingga Costa Concordia
pada Januari 2012 lalu tidak akan pernah menyurutkan wisatawan untuk
menikmati keindahan laut. Fakta dan peluang bisnis tersebut seharusnya
menjadi perhatian penggiat pariwisata Pantai Bira untuk mengembangkan
potensi dengan berbagai kegiatan pemasaran wisata dan diversifikasi
produk sebagaimana yang dilakukan Italia, Cuba, Maldives dan berbagai
pantai wisata dunia lainnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penggiat pariwisata di
daerah ini untuk menjadikan Pantai Bira sebagai tujuan wisata pilihan,
salah satunya melalui pemanfaatan internet sebagai sarana pemasaran.
Pantai Bira seharusnya memiliki brand tools yang memadai sebelum menjadikan internet sebagai medium. Brand tools tersebut antara lain logo permanen, tagline, berbagai foto resmi yang menampakkan keindahan Pantai Bira. Selanjutnya penggiat pariwisata membuat website sebagai sarana informasi mengenai Pantai Bira, dan sebaiknya dibuat bilingual yaitu dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
Penggunaan website untuk memasarkan Pantai Bira dapat mencontoh
Pantai Daytona di Florida (www.daytonabeach.com), Long Beach di Carolina
(www.doitinlongbeach.com) maupun Pantai Wasaga di Kanada
(www.wasagabeach.com). Penggunaan internet ini penting karena
berdasarkan Travel Industry Association of America (TIA) lebih
dari 75 juta wisatawan menggunakan internet untuk merencanakan
perjalanan wisata, khususnya untuk menetapkan tujuan, waktu dan biaya.
Diversifikasi produk juga harus dilakukan untuk memasarkan Pantai Bira.
Meskipun banyak pantai indah di dunia namun Pantai Bira memiliki
keunggulan karena berada di kawasan yang sama dengan industri perahu
kayu (pinisi) dimana sejarah pelaut Sulawesi sebagai pelaut handal di
dunia justru karena menggunakan perahu pinisi. Pinisi sebagai potensi
wisata seharusnya diintegrasikan dengan Pantai Bira.
Kapal Pinisi dapat diarahkan menjadi kapal untuk keperluan wisata. Meski tidak dapat disejajarkan dengan kapal pesiar, tapi perkembangan industri wisata kapal pesiar menurut studi Cruise Lines International Association (CLIA) tahun 2008 menunjukkan bahwa pada tahun 2007 pelancong yang naik kapal pesiar sebanyak 12,6 juta orang. Ini adalah gambaran bagaimana para pencinta laut dan kapal menghabiskan liburan mereka.
Menjadikan industri pembuatan kapal pinisi sebagai obyek wisata sebagai
komplemen bagi pelancong Pantai Bira adalah salah satu diversifikasi
produk wisata Pantai Bira. Bahkan secara visioner dapat dilakukan
pembuatan kapal pinisi besar untuk mengangkut penumpang wisata dari
Pantai Bira ke Taka Bonerate bahkan hingga ke Lombok ataupun Bali
sekalipun. Jika ini dapat dilakukan maka kantor representatif pariwisata
Sulsel di Bali dapat menjual Pantai Bira dengan perjalanan dari Bali ke
Bira atau mereka yang ingin ke Bali dapat melakukan penerbangan ke
Makassar untuk kemudian ke Bali melalui eksotika Pantai Bira dan sensasi
perjalanan menggunakan kapal kayu.
Menjadikan Pantai Bira sebagai obyek bulan madu juga tidak kalah
eksotisnya dengan dukungan kapal pinisi. Ini akan sangat menarik bagi
para pengelana yang ingin memberikan pengalaman cinta sensasional pada
pasangannya. Tom Cruise dan Katie Holmes menghabiskan bulan madunya
menggunakan yacht di perairan Maldives; Grace Kelly dan Pangeran Monaco
berbulan madu dengan kapal yang hanya berukuran 45 meter mengelilingi
Mediterania melalui Spanyol, Corsica dan Mallorca; pasangan Beyonce dan
Jay-Z menghabiskan waktu menikmati kapal kecil di perairan Kepulauan
Hvar, Kroasia.
5 comments:
Salam! sangat informatif, terima kasih sdh mempromosikan Bira & Phinisi dgn tulisan ini :)
sy doakan menang yaa !!
terima kasih banyak, Rika :)
salam kenal ya...
sulsel memang patut untuk di jadikan kunjungan..
reviewnya menarik... sukses ya
senang bisa berkunjung di blog ini...
Berkunjung juga Ke Blog saya ya
terima kasih sudah menyempatkan diri mampir. saya sudah berkunjung balik looh :)
salam kenal ya, keep on writing!
Undangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
Selamat Siang, setelah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
Post a Comment