Pages

January 31, 2012

mengapa tak bilang kalau kau memang tuhan?

Skenario disusun, kendala digerus pupus, seringai tiada satu sanggup memberangus. Tuhan, maaf kali ini rasanya aku akan mengalahkanmu.

Malam ini sebelum lelap, degup jantung menggumam tembang satir atas arogansi naif yang kulayangkan kemarin. Tuhan, mengapa tak bilang kalau kau memang tuhan? Baru terhenyak saat naskahmu begitu entengnya tak tergoyahkan.

Aku tertidur gelisah dalam tabir semu kesadaran. Mengigau, mewujud sosok tuhan kecil khayalan.


No comments: