ada janji tak tersurat; ada pemahaman tak terjabarkan.
tidak akan pernah ada kata-kata manis; terlalu sempit ruang untuk bongkahan rasa.
hanya kubangan hasrat yang digali dalam-dalam; bagi raga yang senantiasa kering dahaga.
walaupun menuntut kehadiran jiwa bukanlah kesalahan; tapi sudah diamlah saja di sudutmu.
kau tetap tabu sampai nanti ada yang tersadar; bahwa mengenal dan menghargai seseorang secara emosional sungguhlah sarat nilai.
ia akan memberikan akses pada sebuah bank data kepribadian; tempat kita belajar banyak hal baru.
kita bukanlah semata kumpulan daging kaku.
meski tubuh kenyal dan nikmat ini memang penuh niscaya keindahan nirwana.
memanifestasikan esensi wahdatul wujud.
tapi, hei... daging ini pun berjiwa.
berlumur darah jika ditikam. berkeringat air mata jika kau sayat. bergulung-gulung kain kasa argumentasi bisa digulirkan.
namun tidakkah kau sadar; memarnya bukan di luar. melainkan jauh di dalam.
karena bahkan daging molek ini pun berjiwa
tidak akan pernah ada kata-kata manis; terlalu sempit ruang untuk bongkahan rasa.
hanya kubangan hasrat yang digali dalam-dalam; bagi raga yang senantiasa kering dahaga.
walaupun menuntut kehadiran jiwa bukanlah kesalahan; tapi sudah diamlah saja di sudutmu.
kau tetap tabu sampai nanti ada yang tersadar; bahwa mengenal dan menghargai seseorang secara emosional sungguhlah sarat nilai.
ia akan memberikan akses pada sebuah bank data kepribadian; tempat kita belajar banyak hal baru.
kita bukanlah semata kumpulan daging kaku.
meski tubuh kenyal dan nikmat ini memang penuh niscaya keindahan nirwana.
memanifestasikan esensi wahdatul wujud.
tapi, hei... daging ini pun berjiwa.
berlumur darah jika ditikam. berkeringat air mata jika kau sayat. bergulung-gulung kain kasa argumentasi bisa digulirkan.
namun tidakkah kau sadar; memarnya bukan di luar. melainkan jauh di dalam.
karena bahkan daging molek ini pun berjiwa
No comments:
Post a Comment